Jumat, 06 Juli 2012

Persib Semangat Masuk Bursa Saham, namun Butuh Dukungan PSSI

 
Beritabola.com Jakarta - Manajemen Persib Bandung tengah bersemangat untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, menurut mereka, semangat itu harus pula didukung oleh perbaikan di PSSI.

Menurut Direktur Promosi dan Marketing Persib Bandung, Muhammad Farhan, Persib ingin berkembang hingga nantinya menjadi klub profesional yang mampu eksis. Salah satu caranya dengan mencatatkan saham di BEI pada akhir 2012.

Namun, semangat Persib bisa terganjal oleh PSSI, yang sampai saat ini masih memiliki masalah internal. Persib bersama klub sepakbola lain menantikan hasil terbaik; PSSI menjadi regulator sepakbola yang solid dan mampu mengkreasi liga Indonesia secara profesional.

"IPO (Initial Public Offering/penawaran umum saham perdana, red) target sebelum akhir tahun. Namun kondisi setiap saat bisa berubah termasuk PSSI, karena sekarang tahap rekonsiliasi," kata Farhan kepada detikFinance, Jumat (6/7/2012).

"Kalau tiba-tiba nggak punya Liga dimana? Jual (saham IPO) gimana?" tegas Farhan.

Untuk itu, Farhan berharap kisruh PSSI segera tuntas. "Kalau PSSI gagal, susah klubnya. Kalau tetap ingin bermain namun jadi anggota negara lain, kita bisa kena sanksi. PSSI harus ada konten yang proven," ucapnya.

Manejeman Persib percaya, dalam menciptakan industri sepakbola yang berkelas perlu perbaikan yang mendasar. Dari level klub, unit terkecil dalam sebuah liga.

"Dari kita yang mau berubah. Maka ini bisa jadi patokan untuk orang-orang dalam pengelolaan klub yang profesional," tutur Farhan.

Hasil IPO yang ditargetkan US$ 20 juta, lanjut Farhan, akan digunakan untuk membangun mess dan tempat latihan berstandar AFC.

"Dana US$ 20 juta untuk bangun pusat latihan dan base camp serta mess pemain dan pelatih bertaraf internasional. Tentu dengan pendanaan yang kuat dari investor. Namanya brand equity development dan brand equity management," pungkas Farhan.

Sampai Belajar ke Amerika Serikat

Demi merampungkan niat untuk IPO tersebut, manajemen Persib mengaku sampai belajar ke Amerika Serikat. Farhan mengatakan, mereka mengirim pemegang saham Glen Sugita ke AS. Glen sendiri memegang 70% saham Persib melalui PT Surya Eka Perkasa.

"Untuk persiapan (IPO) sekarang pemegang saham ada yang sedang ke Amerika Serikat untuk mengikuti roadshow MU (Manchester United)," kata Farhan.

Menurutnya, studi banding dilakukan dalam rangka mengetahui seberapa besar minat investor pasar modal terhadap industri sepakbola. Setelah pulang dari AS, maka pemegang saham klub sepakbola asal Jawa Barat berjulukan 'Maung Bandung' itu akan menggelar rapat.

"Seperti apa market dunia terhadap MU yang sedang berencana IPO di New York, seberapa besar minat investor terhadap klub sepakbola," imbuhnya.

Rencananya, Persib juga akan melakukan roadshow di dalam negeri dalam rangka IPO. Aksi korporasi ini akan dilakukan sekitar bulan November.

0 komentar:

Posting Komentar

PSSI Perintahkan PT LPIS Bertemu PT LI Frengky Aruan

Tri Goestoro, Sekjen PSSI () CEO PT LPIS, Widjajanto, mengaku mendapat arahan dari PSSI untuk bertemu CEO PT LI, Joko Driyono, sebelum rapat kedua Komite Bersama digelar. Arahan itu dimaksudkan agar Widja dan Joko membahas lebih dulu perihal liga profesional baru seperti yang ditulis dalam MoU PSSI dan KPSI-ISL. "Nantinya, hasil pertemuan dengan pak Joko Driyono akan diajukkan pada pertemuan kedua Komite Bersama," kata Widja di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (25/7). Widja sendiri belum tahu kapan pertemuan itu akan digelar. Namun katanya, bicara soal liga profesional, tak akan jauh dari lima aspek yang harus dipenuhi, seperti yang diamanatkan AFC. "Kelima aspek itu meliputi legalitas, finansial, infrastruktur, personal, dan sporting," sambung Widja. Dikesempatan berbeda, Sekjen PSSI, Tri Goestoro membenarkan perintah itu. Tri mengaku bahwa perintah itu dilayangkan agar permasalahan mengenai pembentukan liga profesional bisa dibicarakan lebih dulu. "Jika sudah ada kesepakatan dalam pertemuan itu, artinya nanti pihak-pihak di Komite Bersama tidak akan memakan waktu yang lama sekaligus pada pertemuan kedua pembahasan tidak melebar. Lebih awal kan lebih baik," terang Tri di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7).