Selasa, 10 Juli 2012

Fabregas: Lindungi Penggemar Anak-anak

New Jelajahi Kompas.com Bersama Teman-Teman Facebook Anda Learn more Fabregas: Lindungi Penggemar Anak-anak Penulis: Mahdi Muhammad | Jumat, 06 Juli 2012 | 10:06 WIB Dibaca: 6766 Komentar: 5 | Share: KOMPAS/AGUS SUSANTO Cesc Fabregas disambut penggemar usai 90 menit laga persahabatan Cesc Fabregas and Friends melawan tim Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/7). Laga berakhir 1-1. TERKAIT Pemain Indonesia, Contohlah Fabregas Tim Garuda Imbangi Fabregas Dkk Pesan Fabregas untuk Anak Indonesia JAKARTA, KOMPAS.com - Pesepak bola profesional harus menjaga dan melindungi penggemarnya, terutama dari kalangan anak-anak. Perilaku para pesepak bola profesional, terutama di lapangan, bisa mengarahkan penggemar anak-anak berperilaku positif dan sebaliknya. Hal tersebut diingatkan oleh anggota tim nasional Spanyol, Cesc Fabregas, dalam kunjungannya di Jakarta, Kamis (5/7). Selain bermain dengan baik, memperlihatkan kemampuan terbaik bagi tim, perilaku di dalam dan di luar lapangan juga merupakan sikap yang sering kali dicontoh para penggemar sepak bola, terutama anak-anak. ”Pesepak bola profesional tidak boleh bersikap sembarangan. Anda harus menjaga sikap. Penggemar anak-anak pasti menonton televisi dan melihat tingkat laku Anda di lapangan,” katanya. Fabregas yang baru ikut mengantarkan Spanyol menjadi kampiun Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina, menegaskan, bagi pesepak bola profesional, penggemar adalah salah satu hal yang diutamakan. Berbicara dengan kata-kata kasar kepada media yang akhirnya sampai kepada para penggemar adalah perilaku yang harus dihindari. Mantan gelandang serang klub Inggris, Arsenal, itu mengatakan, pendampingan orangtua selama menonton pertandingan sepak bola menjadi penting, terutama agar anak-anak mengambil sisi positif cabang olahraga ini. Gelandang tim Perancis, Samir Nasri, adalah salah satu contoh pesepak bola yang mau mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada para penggemar, terutama anak-anak. Permintaan maaf yang disampaikan gelandang serang klub Inggris, Manchester City, dalam akun media sosial Twitter resmi miliknya itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab Nasri terhadap para penggemar, terutama anak-anak. Contoh tersebut agaknya patut ditiru oleh pesepak bola yang berlaga di Indonesia. Banyak kesalahan yang dilakukan, hingga melakukan penganiayaan terhadap wasit, tetapi tidak disertai dengan tanggung jawab terhadap para penggemar, terutama anak- anak. Tak ada secuil pun permintaan maaf muncul dari pesepak bola Indonesia. Fabregas dalam kunjungan keduanya ke Indonesia sempat melakukan pertandingan persahabatan dengan tim Garuda. Berlaga di Stadion Gelora Bung Karno, Fabregas dan kawan-kawan bermain imbang dengan tim Garuda, 1-1. Fabregas menyumbang asis bagi terciptanya gol Ilija Spasojevic pada menit ke-14. Sementara gol tim Garuda tercipta oleh Samsul Arif pada menit ke-25 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Decky Ardian. Indonesia takluk Sementara itu, Andik Firmansyah dan kawan-kawan yang turun dalam laga perdana babak kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E di Pekanbaru, Riau, Kamis malam, harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 0-1. Gol tunggal Australia diciptakan oleh Anthony Proia melalui sundulan menjelang babak pertama usai. Memasuki babak kedua, Andik dan kawan-kawan mencoba bermain lebih menyerang. Beberapa kesempatan emas diperoleh anak asuh Aji Santoso dan Widodo C Putro tersebut. Namun, hingga babak kedua selesai, kedudukan tidak berubah. Australia memperoleh angka penuh, tiga, atas tim Indonesia. (MHD)

0 komentar:

Posting Komentar

PSSI Perintahkan PT LPIS Bertemu PT LI Frengky Aruan

Tri Goestoro, Sekjen PSSI () CEO PT LPIS, Widjajanto, mengaku mendapat arahan dari PSSI untuk bertemu CEO PT LI, Joko Driyono, sebelum rapat kedua Komite Bersama digelar. Arahan itu dimaksudkan agar Widja dan Joko membahas lebih dulu perihal liga profesional baru seperti yang ditulis dalam MoU PSSI dan KPSI-ISL. "Nantinya, hasil pertemuan dengan pak Joko Driyono akan diajukkan pada pertemuan kedua Komite Bersama," kata Widja di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (25/7). Widja sendiri belum tahu kapan pertemuan itu akan digelar. Namun katanya, bicara soal liga profesional, tak akan jauh dari lima aspek yang harus dipenuhi, seperti yang diamanatkan AFC. "Kelima aspek itu meliputi legalitas, finansial, infrastruktur, personal, dan sporting," sambung Widja. Dikesempatan berbeda, Sekjen PSSI, Tri Goestoro membenarkan perintah itu. Tri mengaku bahwa perintah itu dilayangkan agar permasalahan mengenai pembentukan liga profesional bisa dibicarakan lebih dulu. "Jika sudah ada kesepakatan dalam pertemuan itu, artinya nanti pihak-pihak di Komite Bersama tidak akan memakan waktu yang lama sekaligus pada pertemuan kedua pembahasan tidak melebar. Lebih awal kan lebih baik," terang Tri di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7).